A. Metode
Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh adalah sebuah teknologi yang melakukan perekaman
atas suatu objek atau fenomena di bumi tanpa melaukan kontak langsung dengan
objek. Sama halnya dengan sebuah penelitian atau riset pengindraan jauh juga
memiliki beberapa metode yang harus dilalui secara runtut. Terdapat enam metode
dalam pengindraan jauh yaitu :
- Perumusan masalah dan tujuan
- Perumusan masalah dalam hal ini adalah menentukan hal apa atau objek apa yang akan direkam. Objek dalam pengindraan jauh harus memliki sesuatu yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Sedangkan dalam perumusan tujun harus selaras dengan apa objek apa yang diteliti.
- Evaluasi kemampuan
- Setelah maslah dan tujuan dirumuskan denagn jelas langkah selanjutnya yaitu mengevaluasi kemampuan. Evaluasi kemampuan termasuk memperhitungkan dan mempersiapkan dana yang dibutuhkan, para eksekutor yang tergabung dalam tim, alat yang akan digunakan dan alokasi waktu yang dibutuhkan. Antar tujaun dan kemampuan harus ada kesesuaian.
- Pemilihan cara kerja
- Dalam pengindraan jauh pemilihan cara kerja diperlukan pengetahuan tentang perencanaan penggunaan lahan dan apa fungsinya.
- Tahap persiapan
- Dalam tahap ini redapat empat hal yang harus dipersiapkan yaitu
- Data acuan, yaitu data yang bukan berasal dari pengindraan jauh
- Data pengindraan jauh, yaitu hasi dari perekaman pengindraan jauh.
- Foto mosaik, yaitu bagian – bagian foto suatu wilayah yang disusun menjadi satu lembar foto.
- Orientasi medan, yaitu dengan membawa foto suatu wilayah yang dicocokan dengan wilayah sebenarnya.
B.Unsur
Interpretasi Citra
Data citra
adalah hasil dari perekaman pengindraan jauh, interpretasi citra memiliki sembilan unsur yaitu :
§ Warna atau rona
Rona adalah tingkat
kegelapan atai keceraha pada objek citra.Warna adalah wujud tapak dari suatu
objek citra yang berasal dari spektrum.
§ Ukuran
Ukuran adalah
atribut objek berupa jarak, panjang, luas, tinggi dan volume.
§ Bentuk
Bentuk adalah
variabel kualitataif yang menyatakan kerangka satu objek.
§ Tekstur
Tekstur adalah
frekuensi perubahan rona pada citra.
§ Pola
§ Bayangan
Bersifat
menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap.
§ Situs
§ Asosiasi
Asosiasi adalah
keterkaitan antara suatu objek dengan objek yang lain.Kesembilan unsur intrepretasi di atas di susun dalam hirarki unsur
interpretasi citra :
Gambar : Hirarki Unsur
Interpretasi Citra
Daftar Pustaka
________.2010.“Unsur
Interpretasi Citra”.http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/01/unsur-interpretasi-citra.html. Diakses
tanggal 16 September 2012.
Worddi,Bub-
e.2012. “Metode Pengindraan Jauh”.http://bub-e.blogspot.com/2012/08/metode-penginderaan-jauh.html. Diakses
tanggal 16 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar